Minggu, 13 November 2016

Review Jurnal




No.


1.
Nama Penulis Jurnal
Venke Ariska, Rizal Effendi, Cherrya Dhia Wenny
2.
Tahun Penulisan Jurnal

3.
Judul Jurnal
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan
Penjualan pada Home Industry Herman
4.
Metode (penelitian)
● Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif dengan mendapatkan informasi
mengenai prosedur pembelian dan prosedur penjualan
pada home industry Herman.
● Objek Penelitian
Objek penelitiannya adalah informasi mengenai sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan kerangka spring-bed.
● Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan
oleh peneliti adalah jenis data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dan observasi secara langsung dengan pemilik home industry mengenai prosedur pembelian dan penjualan di home industry Herman. Data sekunder dari penelitian ini adalah memakai sumber dari berbagai buku yang bersangkutan dengan sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan.
● Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian prosedur pengumpulan data pada peneliti ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi.
● Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang
digunakan ialah analisis data kualitatif dengan menganalisis sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan.
5.
Hasil/Pembahasan
1        Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Prosedur pembelian bahan baku pada home industry Herman adalah, sebagai berikut:
a.     Kepala gudang memberitahu bahan baku yang telah habis ke bagian ADM agar dipesan.
b.    Bagian ADM memesan bahan baku yang diminta kepala gudang.
c.     Bahan baku yang datang diperiksa oleh kepala gudang dan di tanda terima oleh kepala gudang.
d.    Nota penjualan copy dari supplier diberi ke bagian ADM agar dapat dicek dan diarsipkan ke bagian utang.
2        Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Dalam melakukan penjualan home industry Herman melakukan penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai dilakukan oleh konsumen yang datang membeli dan membayar secara langsung atau tidak ada tempo pembayaran serta barang yang dibeli langsung diangkut sendiri. Sedangkan penjualan kredit dilakukan oleh konsumen tetap yang pasti telah disetujui pemberian pembayaran kredit. Biasanya pada penjualan kredit, home industry Herman menerima PO (Order Pembelian) dan kemudian di proses untuk dikirim barang yang telah dibeli.

6.
Kesimpulan
1.      Pada sistem informasi akuntansi pembelian, home industry Herman sangat rentan untuk terjadinya kecurangan karena tidak ada pemisahan bagian penerimaan barang masuk dilakukan oleh bagian gudang dan tidak ada laporan pecatatan penerimaan barang serta catatan persediaan barang.
2.      Pada sistem informasi akuntansi penjualan tunai, home industry Herman juga sangat lemah, karena pada bagian administrasi tidak ada pemisahan tugas, seharusnya ditambah bagian kasir untuk memegang kas, sehingga tidak dapat disalahgunakan. Pada home industry Herman hanya ada bagian administrasi yang melakukan seluruh proses penjualan dan pembelian. Hal ini membuat kesempatan terjadinya kecurangan terjadi. Seharusnya home industry Herman menambah karyawan dan melakukan pengendalian internal dengan pemisahan tugas.
3.      Pada sistem informasi akuntansi penjualan kredit, home industry Herman juga sangat lemah dapat dilihat dari surat jalan yang dibuat tidak memiliki nomor urut tercetak dan surat jalan tersebut menjadi faktur penjualan untuk penagihan ke pelanggan. Hal ini akan menjadi kesempatan untuk melakukan tindakan kecurangan atau penyalahgunaan. Jika terjadi kecurangan sulit untuk dilakukan penyelidikan karena pada surat jalan tidak ada nomor urut tercetak. Selain itu tidak ada pemisahan antara bagian penjualan dan bagian penagihan, pada home industry Herman hanya ada bagian administrasi yang melakukan pekerjaan merangkap.



No.


1.
Nama Penulis Jurnal
Stefani Agustina, S.Akun  
2.
Tahun Penulisan Jurnal

3.
Judul Jurnal
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PENDATAAN PENJUALAN TUNAI PADA TOKO MEGA TECH SURABAYA
4.
Metode (penelitian)
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah System Development Life Cycle (SDLC).
a. Tahap analisis (analysis)
Pada tahap ini perlu dilakukan analisis sistem untuk menemukan kelemahan sistem dan menentukan sistem baru yang lebih baik dan lebih cocok.
b. Tahap rancangan (desain)
Merupakan suatu proses penerjemahan pemakai informasi kedalam rancangan sistem.
Ada enam tahap dalam desain sistem, yaitu:
1.      Desain sistem secara garis besar
2.      Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar
3.      Evaluasi sistem
4.      Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar
5.      Desain sistem secara rinci
6.      Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci
c. Tahap penerapan (implementation)
Merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumberdaya fisik dan konseptual untuk menghasilkan suatu sistem. Dalam penerapan sistem ini penulis melakukan pelatihan terhadap karyawan dengan langsung terjun kelapangan untuk menggunakan sistem yang baru.
5.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pendataan penjualan yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan dapat membantu kegiatan usaha di Toko Mega Tech menjadi lebih cepat dan menghemat waktu. Selain itu sistem yang dihasilkan dapat membantu Toko Mega Tech untuk membuat laporan keuangan secara terkomputerisasi. Sehingga pemilik sewaktu-waktu dapat melihat laporan keuangan tanpa harus menunggu lama, serta informasi keuangan yang dihasilkan lebih akurat.