Model merupakan abstraksi dari sesuatu yang merepresentasikan obyek atau
aktifitas yang disebut entity. Model
memiliki beberapa jenis yaitu:
1.
Model Fisik.
Model yang menggambarkan entity dengan tiga dimensi. Biasanya model ini berukuran lebih kecil
dari aslinya. Seperti boneka, mobil-mobilan, prototype rancangan, dsb.
2.
Model Naratif.
Model yang menjelaskan entity secara tertulis/
lisan. Model ini digunakan sehari-hari. Co/: Penjelasan
tertulis komputer, penjelasan lisan melalui sistem komunikasi.
3.
Model Grafis.
Model yang mewakili entitynya dengan abstraksi
garis, simbol & bentuk. Seringkali disertai dengan penjelasan naratif.
Co/: laporan-laporan, alat pemecahan / analisis
masalah seperti flowchart, DFD.
4.
Model Matematis.
Model yang disajikan dalam rumus matematika atau
persamaan
Co/: BEP = TFC / P – C
BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost
Kelebihan :
-
Tidak
mengenal geografis (siapa saja yg mengerti simbol matematis tentu dapat
mengerti model tersebut)
-
Ketepatan
hubungan diantara bagian dari suatu obyek dapat dideskripsikan.
Kegunaan Model antara
lain:
1.
Mempermudah Pengertian, suatu
model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah
dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang
sederhana.
2.
Mempermudah Komunikasi, setelah
problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan
pada orang lain.
3.
Memperkirakan Masa Depan,
ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat
memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
● Model Sistem Umum.
1. Sistem Fisik: merupakan sistem terbuka,
yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
![](file:///C:/Users/JANETK~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
1.
Arus material.
2.
Arus personil.
3.
Arus mesin.
4.
Arus uang.
![](file:///C:/Users/JANETK~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
2. Sistem Konseptual.
Sebagian
sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak.
Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran
Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari
sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a.
Sistem Lingkaran Terbuka.
b.
Sistem Lingkaran Tertutup.
![](file:///C:/Users/JANETK~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
Pengendalian Manajemen; pihak manajemen
menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
![](file:///C:/Users/JANETK~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg)
Pengolah Informasi; Perjalanan informasi
tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh
informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
Source:
http://julia.staff.gunadarma.ac.id
http://ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar