No.
|
|
|
1.
|
Nama
Penulis Jurnal
|
Venke Ariska, Rizal Effendi, Cherrya
Dhia Wenny
|
2.
|
Tahun
Penulisan Jurnal
|
|
3.
|
Judul
Jurnal
|
Analisis
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan
Penjualan
pada Home Industry Herman
|
4.
|
Metode
(penelitian)
|
● Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian
yang digunakan adalah
metode
kualitatif dengan mendapatkan informasi
mengenai
prosedur pembelian dan prosedur penjualan
pada home industry Herman.
● Objek
Penelitian
Objek
penelitiannya adalah informasi mengenai sistem informasi akuntansi pembelian
dan penjualan kerangka spring-bed.
● Jenis Data
Dalam
penelitian ini, jenis data yang digunakan
oleh peneliti
adalah jenis data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dan
observasi secara langsung dengan pemilik home
industry mengenai prosedur pembelian dan penjualan di home industry Herman. Data sekunder
dari penelitian ini adalah memakai sumber dari berbagai buku yang
bersangkutan dengan sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan.
● Teknik
Pengumpulan Data
Dalam
melakukan penelitian prosedur pengumpulan data pada peneliti ini menggunakan
teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi.
● Teknik
Analisis Data
Dalam
penelitian ini, teknik analisis data yang
digunakan
ialah analisis data kualitatif dengan menganalisis sistem informasi akuntansi
pembelian dan penjualan.
|
5.
|
Hasil/Pembahasan
|
1
Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian
Prosedur pembelian bahan baku pada home industry Herman adalah, sebagai
berikut:
a. Kepala
gudang memberitahu bahan baku yang telah habis ke bagian ADM agar dipesan.
b. Bagian
ADM memesan bahan baku yang diminta kepala gudang.
c. Bahan
baku yang datang diperiksa oleh kepala gudang dan di tanda terima oleh kepala
gudang.
d. Nota
penjualan copy dari supplier diberi ke bagian ADM agar dapat dicek dan
diarsipkan ke bagian utang.
2
Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan
Dalam
melakukan penjualan home industry
Herman melakukan penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai
dilakukan oleh konsumen yang datang membeli dan membayar secara langsung atau
tidak ada tempo pembayaran serta barang yang dibeli langsung diangkut
sendiri. Sedangkan penjualan kredit dilakukan oleh konsumen tetap yang pasti
telah disetujui pemberian pembayaran kredit. Biasanya pada penjualan kredit, home industry Herman menerima PO
(Order Pembelian) dan kemudian di proses untuk dikirim barang yang telah
dibeli.
|
6.
|
Kesimpulan
|
1.
Pada sistem informasi akuntansi
pembelian, home industry Herman
sangat rentan untuk terjadinya kecurangan karena tidak ada pemisahan bagian
penerimaan barang masuk dilakukan oleh bagian gudang dan tidak ada laporan
pecatatan penerimaan barang serta catatan persediaan barang.
2.
Pada sistem informasi akuntansi
penjualan tunai, home industry
Herman juga sangat lemah, karena pada bagian administrasi tidak ada pemisahan
tugas, seharusnya ditambah bagian kasir untuk memegang kas, sehingga tidak
dapat disalahgunakan. Pada home
industry Herman hanya ada bagian administrasi yang melakukan seluruh
proses penjualan dan pembelian. Hal ini membuat kesempatan terjadinya
kecurangan terjadi. Seharusnya home
industry Herman menambah karyawan dan melakukan pengendalian internal
dengan pemisahan tugas.
3.
Pada sistem informasi akuntansi
penjualan kredit, home industry
Herman juga sangat lemah dapat dilihat dari surat jalan yang dibuat tidak
memiliki nomor urut tercetak dan surat jalan tersebut menjadi faktur
penjualan untuk penagihan ke pelanggan. Hal ini akan menjadi kesempatan untuk
melakukan tindakan kecurangan atau penyalahgunaan. Jika terjadi kecurangan
sulit untuk dilakukan penyelidikan karena pada surat jalan tidak ada nomor
urut tercetak. Selain itu tidak ada pemisahan antara bagian penjualan dan
bagian penagihan, pada home industry
Herman hanya ada bagian administrasi yang melakukan pekerjaan merangkap.
|
No.
|
|
|
1.
|
Nama
Penulis Jurnal
|
Stefani Agustina, S.Akun
|
2.
|
Tahun
Penulisan Jurnal
|
|
3.
|
Judul
Jurnal
|
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PENDATAAN PENJUALAN TUNAI PADA TOKO
MEGA TECH SURABAYA
|
4.
|
Metode
(penelitian)
|
Metode
perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah System
Development Life Cycle (SDLC).
a. Tahap
analisis (analysis)
Pada
tahap ini perlu dilakukan analisis sistem untuk menemukan kelemahan sistem
dan menentukan sistem baru yang lebih baik dan lebih cocok.
b. Tahap
rancangan (desain)
Merupakan
suatu proses penerjemahan pemakai informasi kedalam rancangan sistem.
Ada
enam tahap dalam desain sistem, yaitu:
1. Desain
sistem secara garis besar
2. Penyusunan
usulan desain sistem secara garis besar
3. Evaluasi
sistem
4. Penyusunan
laporan final desain sistem secara garis besar
5. Desain
sistem secara rinci
6. Penyusunan
laporan final desain sistem secara rinci
c. Tahap
penerapan (implementation)
Merupakan
suatu kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumberdaya fisik dan
konseptual untuk menghasilkan suatu sistem. Dalam penerapan sistem ini
penulis melakukan pelatihan terhadap karyawan dengan langsung terjun
kelapangan untuk menggunakan sistem yang baru.
|
5.
|
Kesimpulan
|
Berdasarkan
hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pendataan
penjualan yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan dapat membantu
kegiatan usaha di Toko Mega Tech menjadi lebih cepat dan menghemat waktu.
Selain itu sistem yang dihasilkan dapat membantu Toko Mega Tech untuk membuat
laporan keuangan secara terkomputerisasi. Sehingga pemilik sewaktu-waktu
dapat melihat laporan keuangan tanpa harus menunggu lama, serta informasi
keuangan yang dihasilkan lebih akurat.
|
0 komentar:
Posting Komentar