A. Pengertian, Tujuan
& Fungsi Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Ilmu
budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar
dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya. Dan masalah-masalah yang
menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang
diharpkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat di
gunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
1. Pengertian Ilmu
Sosial Budaya Dasar.
Sebagai
integrasi ISBD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan
konsep-konsep budaya kepada manusia sehinnga mampu mengkaji masalah sosial dan
budaya secara arif.
ISBD
sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula memberi
dasar yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintregasi.
ISBD
bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai mahluk sosialyang berbudaya, dan masalah masalah yang terwujud
dari padanya.
2. Tujuan Ilmu Sosial
Budaya Dasar.
·
Mengembangkan kesadaran mahasiswa
menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai
individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
·
Menumbuhkan sikap kritis, peka dfan arif
dalam memahami keragaman kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika,
etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat
·
Memberi landasan pengetahuan dan wawasan
yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup
bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang beradab dalam
mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya
·
Mahluk sosial yang beradab dalam
mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.
3. Fungsi Ilmu Sosial
Budaya Dasar.
Memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk
mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar dya tanggap,persepsi, dan
penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat
ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa kepada lingkungan lebih besar.
4. Kelompok Ilmu
Pengetahuan.
Berdasarkan objek atau bidang kajiannya, ilmu pengetahuan
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Ilmu pengetahuan Alam (natural science)
Adalah Ilmu yang mengkaji gejala-gejala alam , baik yang hayati maupun nonhayati. Ilmu pengetahuan alam antra lain adalah Biologo, Kimia, dan Fisika.
Adalah Ilmu yang mengkaji gejala-gejala alam , baik yang hayati maupun nonhayati. Ilmu pengetahuan alam antra lain adalah Biologo, Kimia, dan Fisika.
b) Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Science)
Adalah Ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya. Ilmu pengetahuan sosial antara lain adalah sosiologi, ilmu politik, ilmu huku, dan ilmu ekonomi.
Adalah Ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya. Ilmu pengetahuan sosial antara lain adalah sosiologi, ilmu politik, ilmu huku, dan ilmu ekonomi.
c) Ilmu Pengetahuan Budaya (Humanitics Study)
Adalah Ilmu yang mempelajari tentang manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia. Ilmu pengetahuan buadaya ini antara lain adalah Kesustraan, bahasa, agama, filsafat, dan kesenian.
Adalah Ilmu yang mempelajari tentang manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia. Ilmu pengetahuan buadaya ini antara lain adalah Kesustraan, bahasa, agama, filsafat, dan kesenian.
Berdasarkan penerapannya, ilmu pengetahuan dibagi
menjadi dua, yaitu:
a)
Ilmu-ilmu
murni (pure science)
Adalah ilmu yang dikembangkan dan dipelajari untuk memajukan dan memperkaya khasanah ilmu itu dengan cara memahami lebih dalam dan sistematis terhadap obyek yang menjadi sasaran kajian ilmu tersebut.
Adalah ilmu yang dikembangkan dan dipelajari untuk memajukan dan memperkaya khasanah ilmu itu dengan cara memahami lebih dalam dan sistematis terhadap obyek yang menjadi sasaran kajian ilmu tersebut.
b)
Ilmu
terapan (apllied science)
Ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis, sehingga dapat dirasakan langsung manfatnya secara langsung oleh masyarakat.
Ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis, sehingga dapat dirasakan langsung manfatnya secara langsung oleh masyarakat.
B. Ilmu Budaya Dasar
dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
1. Persamaan IBD dan
IPS.
·
Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan
program pendidikan atau pengajaran.
·
Keduanya bukan merupakan disiplin ilmu yang berdiri
sendiri.
·
Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan
sosial dan permasalahan sosial.
2.
Perbedaan IBD dan IPS.
·
Ilmu Budaya Dasar diberikan pada tingkat perguruan
tinggi sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan pada tingkat pendidikan
dasar maupun tingkat pendidikan lanjutan menengah pertama sampai menengah atas.
·
Ilmu Budaya Dasar merupakan matakuliah tunggal artinya
tidak memiliki kelompok mata pelajaran sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
kelompok dari sejumlah mata pelajaran diantaranya Sejarah, Ekonomi, Geografi,
Sosiologi, dan lain-lain.
·
Ilmu Budaya Dasar bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial
bertujuan untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
C. Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar.
Terdapat dua masalah pokok yang
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata
kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
- Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan
menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar
bidang)berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
- Hakekat manusia yang satu (universal), namun
banyak perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang, tempat,
waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana
terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan
perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Dari
kedua masalah pokok yang dapat dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
tersebut di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral
dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek
pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia dan
bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu
Budaya Dasar.
Pokok – Pokok Bahasan Ilmu Budaya Dasar:
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan penderitaan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan
1. Manusia
dan Cinta Kasih
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh betas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh betas kasihan.
Walaupun
cinta dan kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga
antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan
kasih lebih keluamya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya
sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintah-Nya, dan
berpegang teguh pada syariat-Nya.
Cinta
diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia
membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan
mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa
sakit, penyakit dan mara bahaya.
Namun
hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan
melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta
pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan kehamionisan dengan manusia
lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Al-Qur'an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta
mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu
sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak
bcrlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
2. Manusia
dan Keindahan
Keindahan
itu adalah definisi yang menjadi sangat valid bila dan hanya bila terkait
kepada sesuatu yang kita tidak miliki, Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru
bisa dikomunikasikan setelah mempunyai bentuk yang kongkrit.
Keindahan
berasal dari kata indah, yang artinya bagus, permai, cantik, dan sebagainya.
Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua
hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di
lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh),
rumah (halaman, peralatan rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan
sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie
menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.
Jadi pengertian keindahan dalam arti luas bisa dibagi lagi menjadi :
- keindahan seni : keindahan yang berhubungan dengan
hasil karya manusia contoh: guci, lukisan dan ukiran
- keindahan alam: keindahan alam berasal Tuhan
manusia tidak dapat membuat keindahan alam manusia hanya dapat menjaga
keindahan alam agar tetap tarjaga contoh:air terjun,perbukitan,dan
pegunungan
- keindahan moral : keindahan yang berhubungan
dengan sikap dan kesopanan dalam berprilaku sesorang
- keindahan intelektual.: keindahan yang
berhubungan dengan pola dan cara berfikir seseorang dalam menyikapi suatu
masalah
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Keindahan dalam arti estetik murni
menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu
yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya
dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti lebih sempit
bisa diartikan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat dilihat dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari
berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan
kata-kata.
Pengelompokan-pengelompokan keindahan adalah sebagai
berikut:
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada
titik pijak atau landasannya.
Di sini keindahan diartikan sebagai
segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan
penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis,
atau kebutuhan•kebutuhan pribadi si penghayat.
2. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada
cakupannya.
Dalam
pengelmpokan pengertaian keindahan membedakan keindahan berdasarkan cakupannya
yaitu antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah
benda tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar
luas-sempitnya.
Dalam
pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti
luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam
arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk
ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang
indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu
yang baik dan juga menyenangkan.
Alasan Manusia Mencipta Keindahan.
Keindahan
itu pada dasamya terbentuk secara alamiah. Semua Alam itu diciptakan oleh
Tuhan. Maka dapat diambil kesimpulam bahwa smua keindahan yang dapat kita
nikmati selama ini adalah ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak
herlebihan tidak pula kurang.
Maka
keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan
sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam
semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu
kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Hubungan manusia dan keindahan.
Manusia
memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut
dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri
(rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah
(nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang
disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan
yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya,
dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari
niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya
pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari
keindahan.
Akal
dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh
akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu
saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul
dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari
akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari
naluri.
Dengan
adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk
mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal
tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya
kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat
merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas
esthetis.
Selain
itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan
pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur
dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia
sangat memerlukan estetika ini.
3. Manusia
dan Penderitaan
Penderitaan
adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh
siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal
dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor
internal dan faktor eksternal.
Factor
– factor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah factor internal dan faktor
eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat
dibedakan atas dua macam; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni
adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang
bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang
bersangkutan. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh
bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif.
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta
dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau
lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan,
kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Penderitaan Sebuah Fenomena Universal
Penderitaan,
memang tak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif
lainnya. Banyak hal yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia,
bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan
lain sebagainya. Selain itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena
yang universal.
Penderitaan
tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya
dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin
meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan penderitaan bagi yang
tidak mampu memenuhinya.
4. Manusia
dan Keadilan
Keadilan
menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda.
Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah
ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang
sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang
tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak
adil.
Menurut
pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan
pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada
keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain,
keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya
dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Kejujuran
Kejujuran
atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati
nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang
kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga
berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama
dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa
yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga
menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang
masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Kecurangan
Kecurangan
atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula
dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa
yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari
hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa
bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak,
ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai
orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat
disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam
sebab orang melakukan kecurangan Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam
sekitarnya, ada 4 aspek yaitu : aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek
peradaban dan aspek teknik. Apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa
tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma
tersebut dan jadilah kecurangan.
Pemulihan Nama Baik
Nama
baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih
jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu
kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat
hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik
atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan
tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan
santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang
dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah
kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak
sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk
memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf
tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat
darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu
ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan
mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
Pembalasan
Pembalasan
ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan
yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku
yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang
bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh
kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya,
manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus
mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena
itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa,
maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan
hak dan kewajiban itu adalah pembalasan
5. Manusia
dan Pandangan Hidup
Pandangan
Hidup adalah suatu pedoman atau petunjuk hidup yang dipakai manusia
berdasarkan pada pengalaman hidupnya.
Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Lebih Baik.
Manusia
pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita
memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Akan
tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan
hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat
memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik. Adapun langkah-langkah itu ialah: mengenal, mengerti, menghayati,
meyakini, mengabdi, mengamankan.
Pandangan Hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan
asalnya, yaitu:
1. Pandangan
hidup yang berasal dari agama
2. Pandangan
hidup yang berupa Ideologi
3. Pandangan
hidup yng berupa renungan
Cita – Cita
Cita
– cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita –
cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan
datang. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan seseorang dapat
atau tidak mencapai cita – citanya, yaitu:
- Manusianya yang memiliki cita – cita
- Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang
dicita – citakan
- Seberapa tinggi cita – cita yang hendak dicapai
- Usaha manusia itu untuk mengejar cita-citanya
- Berdoa kpada Allah swt agar cita-citanya bisa
tercapai
Cita-cita
yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas,
inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung
tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang percumah
untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam
bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail, berlebihan dan fanatik
karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah
seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa
dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan bahkan dia
terkena gngguan jiwa.
Tidak
semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita,
maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak
dengan hidup yang berkecukupan. lagi pula orang yang paling baik bukanlah
orang yang memiliki cita-cita tetapi “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah
yang paling banyak manfaat bagi orang lain” {H.R. Bukhari}.
6. Manusia
dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
Tanggungjawab
menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab menurut kamus umum bahasa Indonesia
adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya,
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggungjawab
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun yang tidak di sengaja. Tangungjawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang
mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan tugas yang diberikan dosen.
Bila mengumpulkan tugas, maka hal itu berarti mahasiswa tersebut telah memenuhi
kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya.
Macan-macam jenis tanggungjawab:
- Tanggung jawab terhadap diri sendiri contoh:
menjaga tingkah laku dan menjaga kehormatan diri atau keamanan diri
sendiri terutama pada saat kita berada dluar lingkungan keluarga
- Tanggung jawab terhadap keluarga contoh: kita
sebagai anak harus memiliki tanggungjawab untuk tetap menjaga nama
keluarga kita dimana pun kita berada
- Tanggung jawab terhadap Tuhan contoh: bagi umat
muslim melaksanakan rukun iman dan rukun islam
- Tanggung jawab terhadap bangsa contoh:
menjalankan Bela Negara, membayar pajak
Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud
tanggung jawab berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan
adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
7. Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau
gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakuatan. Menurut
Sigmund Freud, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
kecemasan kenyataan (objektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
Sebab-sebab
orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya.
Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari
dalam.
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita
harus tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi.
Cara – cara Mengatasi Kegelisahan:
- memerlukan sedikit pemikiran yaitu,pertama kita
menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang palingburuk
yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa
hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.
- Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada
diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut
akan sirna dari jiwa kita.
- Bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba
untuk memperkecil dan mengurangi kegelisahan tersebut Keterasingan.
Terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain,
atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan
tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Yang menyebabkan
orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang
ada pada diri seorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan
diri dalam masyarakat.
Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau langgang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau langgang, tidak berteman. Setiap orang pernah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup dari manusia.
Ketidakpastian
Ketidakpastian
berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan,
tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian
artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu
semua adalah akibat pikirannya tidak dapat berkosentrasi. Ketidak kosentrasian
disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Usaha-Usaha Penyembuhan Ketidakpastian.
Orang-orang
yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam
penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si
penderita. Bisa juga melalui psikolog. Jadi yang menyembuhkan masyarakat
sekitarnya dan dirinya sendiri.
8. Manusia
dan Harapan
Harapan
yang dibuat oleh hati Anda adalah impian Anda. Sedangkan harapan yang dibuat
oleh pikiran Anda adalah rencana Anda. Dengannya, Anda tidak mungkin melihat
jalan-jalan menuju ke tempat-tempat yang baik, bila hati Anda kosong dari
harapan.
Harapan
yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan
yang sederhana – sebagai syarat bagi pencapaian yang besar dan yang sulit.
Harapan
yang tinggi adalah pembentuk kesungguhan hati untuk menggunakan semua kekuatan
dari keberadaan Anda – untuk mencapai yang tertinggi dari yang mungkin Anda
capai.
Setiap
manusia di dunia pasti mempunyai harapan, manusia yang tampa harapan berarti
manusia tersebut mati dalam hidup orang yang akan meninggal pun mempunyai
harapan biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan baik kepercayaan terhadap diri sendiri maupun
kepercayaan kepada Tuhan YME. Agar harapan kita terwujud maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh manusia wajib berdoa.Karena usaha dan doa merupakan
sarana terkabulnya harapan. Ada beberapa dorongan berbagai kepercayaan dan
usaha untuk meningkatkan harapan di antara lainnya:
1. Kepercayaan
terhadap diri sendiri
2. Kepercayan
kepada orang lain
3. Kepercayan
terhadap pemerintah
4. Kepercayaan
kepada Tuhan
Dari
kepercayaan-kepercayaan kita dapat mendorong agar kita terus semngat untuk
menjelani hidup kita. Dari kepercayaan-kepercayaan akan timbul harapan-harapan
agar kita tidak ada henti-hentinya trus berharap dan berusaha juga Berdoa
kepada Tuhan YME, agar keinginan yang kita inginkan terkabul.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan
dapat dibedakan atas: kepercayaan kepada diri sendiri, kepercayaan kepada orang
lain, kepercayaan kepada pemerintah, kepercayaan kepada Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar